Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Laot Ilmu Kelautan

Metode Geomembran Sebagai Alternatif Produksi Garam Trasdisional di Gampong Kuala Ba’u Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan Anggun Muliana; Hayatun Nufus; Asri Mursawal; Agusriati Muliyana; Mohamad Gazali
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v4i1.4882

Abstract

Gampong Kuala Ba’u Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan telah memproduksi garam menggunakan metode tradisional secara turun-temurun untuk dikonsumsi maupun penunjang kebutuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi garam melalui pemberdayaan teknik modern (geomembran), metode yang digunakan adalah observasi produksi dan operasi dilapangan (survei). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa produksi garam tradisional oleh Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) ‘Usaha Geutanyo’ yang telah dibina oleh Penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Selatan selama tiga tahun terakhir sebanyak 7.393 ton, total petani garam berjumlah 16 orang dan memiliki luas lahan selebar 64 meter. Garam tradisional memiliki kualitas garam yang bagus dan dipengaruhi oleh garam induk/bantu, dikarenakan salinitas 70% mengakibatkan produksi yang sedikit dan banyak memakan biaya tambahan. Terdapat 13 tunel geomembran dilahan seluas 50x20 m pada tahap awal produksi gagal disebabkan oleh beberapa faktor seperti musim penghujan yang mempengaruhi lambatnya proses kristalisasi garam dan letak tunel terlalu dekat dengan laut sehingga membuat kerusakan kecil-besar pada tunel garam akibat kencangnya angin laut (angin barat).
Hubungan Kedalaman Sarang Semi Alami Terhadap Persentase Penetasan Telur Penyu di Daerah Pesisir Pantai Lampuuk Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar Hayatun Nufus; Darmawati Darmawati; Mai Suriani; Asri Mursawal; Nabil Zurba; Mohamad Gazali; Samsul Bahri
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v3i2.4916

Abstract

Pantai Lampuuk adalah salah satu tempat konservasi yang terdapat di kecamatan Lhoknga kabupaten Aceh Besar, dengan luas wilayah pantai lampuuk lebih kurang  3 km yang merupakan salah satu  lokasi pendaratan penyu untuk bertelur pada setiap musim timur yaitu mulai dari bulan November-Maret disetiap tahunnya. Adapun tujuan dari penelitian ini dapat mengetahui langsung hubungan kedalaman sarang semi alami terhadap persentase penetasan telur penyu. Dilakukan di tempat konservasi penyu Babah Dua Lampuuk Aceh Besar, Penelitian ini mulai dari 01 Desember 2020 sampai 18 Febuari 2021. Kedalaman sarang sesuai dengan jumlah telur yang didapatkan. Didapatkan 3 sarang penyu alami dari dua spesies, sarang pertama penyu belimbing, sarang kedua penyu  lekang, dan sarang ketiga penyu belimbing. Pada sarang pertama kedalaman 50-60 cm berjumlah 70 butir presentase penetasannya sebesar 60%, sedangkan pada sarang kedua dengan kedalaman 50-58 cm berjumlah 50 butir presentase penetasannya sebesar 88%.
Komposisi Jenis dan Kelimpahan Biota Kima (Tridacna sp) di Perairan Pulau Gosong Kabupaten Aceh Barat Daya Samsul Bahri; Asri Mursawal; Rudi Hermi; Muhammad Marliansyah; Erijal Erijal
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v4i2.6025

Abstract

Pulau Gosong merupakan salah satu wilayah perairan yang telah dilindungi oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia No.78/KEPMEN-KP/2020. Salah satu potensi perairan yang terdapat di Pulau Gosong adalah habitat populasi berbagai jenis biota kima. Ancaman terhadap populasi kima semakin meningkat akibat pemanfaatan berlebih yang dilakukan oleh manusia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis, mengukur kelimpahan dan kepadatan berbagai jenis biota kima di Pulau Gosong. Pengamatan dilakukan pada dua stasiun dengan menggunakan metode belt transect sepanjang 100 meter dengan total lebar pengamatan lima meter. Hasil penelitian menemukan tiga jenis biota kima yang teridentifikasi di perairan Pulau Gosong meliputi ima Raksasa (Tridacna gigas), Kima Kecil (Tridacna maxima) dan Kima Selatan (Tridacna derasa). Kondisi menunjukkan bahwa Pulau Gosong memiliki sekitar 43% kekayaan jenis biota kima yang ada diseluruh Indonesia. Kelimpahan relatif tertinggi ditemukan pada jenis T. maxima dengan nilai 66,67%, sedangkan kelimpahan relatif terendah ditemukan pada jenis T. derasa dengan nilai 6,67%. Kepadatan kima paling tinggi ditemukan pada jenis T. maxima dengan nilai 0,02 ind/m2, sedangkan kepadatan paling rendah ditemukan pada jenis T. derasa dengan nilai 0,002 ind/m2. Kepadatan jenis T. gigas menunjukkan nilai yang sama baik di stasiun 1 maupun stasiun 2 yakni dengan nilai sebesar 0,008 ind/m2. Hal ini menunjukkan adanya keseimbangan populasi jenis T. gigas yang terdapat di Pulau Gosong.
POLA PERTUMBUHAN IKAN KAKAP MERAH (LUTJANUS TIMORIENSIS) DI PPI LHOK BENGKUANG, KABUPATEN ACEH SELATAN GROWTH PATTERN OF FISH RED SNAPPER (LUTJANUS TIMORIENSIS) AT PPI LHOK BENGKUANG, REGENCY SOUTH ACEH Nyak Ila; Asri Mursawal
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v5i2.7436

Abstract

AbstractRed snapper is a type of reef fish that has high value, so it is necessary to research on the growth pattern of red snapper to determine the growth pattern landed at PPI Lhok Bengkuang. This study aims to determine the growth pattern of red snapper landed by fishermen at PPI Lhok Bengkuang. In order to know the growth pattern of L. timoriensis through the long-weight relationship of the fish from the growth aspect of the fish's weight and length. The research was conducted in October–November 2022 at PPI Lhok Bengkuang, South Aceh District. The research method was proportional random sampling and then the data were analyzed using linear regression. The number of individual samples whose growth patterns were analyzed was 30 individuals with the type of species L. timoriensis. Total body length ranges from 22.4 cm-30.3 cm and body weight ranges from 161 grams-455 grams. The results of the regression analysis on L. timoriensis individuals obtained a regression value (b) of 0.0989391 with a coefficient of determination (R2) of 0.7180290 which indicates that the weight gain is 72%. The value of b = 0.0989391 means that it is smaller than the normal b value, it is called a negative allometric growth pattern, that is, the length relationship is faster than the weight of the fish. On the growth pattern of L. timoriensis, it is necessary to carry out further research with a longer time and a larger number of samples to obtain more complete data and information.
Pengaruh Pertumbuhan Bibit Mangrove Terhadap Pemberian Pupuk Pada Media Tanam Hydraquent Di Yayasan Aceh Jaya Mangrove Institute Puja Kasmila; Asri Mursawal
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v5i2.8095

Abstract

The destruction of mangrove forests reduces forest area and mangrove plant species. Mangrove forest restoration requires seeds that have good growth and are resistant to pests and diseases. The purpose of this study was to determine the effect of the growth of mangrove seedlings on the application of fertilizer to the hydraquent garden media at the Aceh Jaya Mangrove Institute Foundation. The research was conducted in September 2022. This research was carried out experimentally which was arranged based on 5 treatments and 4 replications, which was 20 times. Each unit consists of 3 seeds, 2 of which are test plants, so the number of seeds needed is 60 seeds. The results of this study indicate that the Hydraquent Media Foundation of the Aceh Jaya Mangrove Institute has an effect on the parameters of plant height, number of leaves, root volume, root canopy ratio and seedling dry weight. There is an interaction between dose treatments on various hydraquent tampon media at the Aceh Jaya Mangrove Institute Foundation